Fenomena PekGoWe


Yang namanya jodoh itu tidak akan kemana. Entah itu jaraknya yang kadang nauzubilah jauhnya. Sampai yang kebangetan dekat jaraknya. Ya itulah misteri sebuah jodoh. Kita tidak akan tahu siapakah gerangan sempalan tulang rusuk kita nantinya.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini. Saya akan membahas yang namanya fenomena PekGoWe. Apakah itu? PekGoWe singkatan dari diPEK tongGO deWE. Entah mulai kapan pastinya akronim tersebut mulai menjamah dalam pembendaharaan kamus orang desa.

Saya yakin fenomena tersebut juga terjadi di sekitar Anda-anda semua. Tetapi tidak semua jenis pernikahan bisa diklasifikasikan ke dalam akronim ini. Ada beberapa syarat mutlak yang harus dipenuhi. Yap, masalah jarak antar rumah. Orang nikah se-RT (satu RT) termasuk PekGoWe bagian 1. Menikah tetapi satu dusun termasuk bagian 2. Sedangkan jikalau yang menikah beda dusun tetapi masih satu desa termasuk PekGoWe bagian paripurna atau 3.

Lha kalo menikah antar desa apakah termasuk PekGoWe, Bung? Sebenarnya masih bisa diakui. Tetapi sekali lagi kita lihat jaraknya. Lha kalo ndilalah rumah keduanya berdekatan lantaran batas kampung. Malah bisa masuk ke bagian 1. Tetapi sekali lagi itu tergantung kesepakatan tetua kampung.

Apasih enaknya nikah PekGoWe, Bang? Jujur dalam menjawab pertanyaan satu ini bukan wewenang saya. Lha wong saya belum nikah. Tetapi saya rangkum dari keterangan dari beberapa narasumber rekan-rekan yang mengalaminya secara langsung.

Berikut ini beberapa keuntungan yang diperoleh dari fasilitas menikah PekGoWe.
1. Biaya nikah murah. Lantaran jaraknya yang katakanlah sepelemparan cawet, maka biaya untuk sasrahan jadi hemat. Lha masamu nyewo mobil atau bus dan tetek bengek liyane murah kanggo jaman saiki? Mikir.
2. Lebih dapat chemistry dengan mertua. Karena sering bertemu atau mungkin sejak kecil selalu main bersama semakin tahu sifat-sifatnya. Dan khusus dengan morotuo tentu lebih mudah klop. Lha wong konco ngopi nek warung, misale.

Di dunia ini semua berpasang-pasangan. Kalau ada enak pasti ada tidak enaknya atawa kelemahan. Ceileh ngomong opo sih.
1. Kalau bertengkar bisa kedengaran orangtua atau mertua. Namanya berumah tangga harus siap menerima resiko bertengkar. Lha kalo khusus pengantin PekGoWe sangatlah tidak menyenangkan. Pasti mertua atau orangtua akan tahu kalau kita bertengkar.

Mungkin segitu dahulu ya Bro bahasan kita tentang fenomena PekGoWe. Toh fenomena ini sudah berjalan turun-temurun sejak dulu. Yang nama bahkan diabadikan menjadi sebuah lagu dangdut. Apa-apa kalau sudah masuk ranah musik dangdut, pastilah sesuatu yang menarik.
"Pacarku memang dekat. Lima langkah dari rumah,"

Goyang asyikkk

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Monggo nak selo podo komentar..... EmoticonEmoticon